image by Alamy | iStock

Renaissance adalah era yang menjadi tonggak awal bagi kemajuan peradaban Barat. Era ini disebut sebagai “kelahiran kembali” karena Barat berusaha menghidupkan kembali budaya Yunani dan Romawi Kuno yang terlupakan selama Abad Pertengahan. Renaissance tidak hanya mereproduksi budaya Yunani dan Romawi Kuno, tetapi juga menginterpretasi dan mengkontekstualisasinya untuk kemajuan peradaban.

Pentingnya era ini terlihat dalam perkembangan humanisme, yang menghargai manusia sebagai makhluk yang berakal. Humanisme mengajarkan bahwa manusia dapat menciptakan kebahagiaan di dunia ini dengan menggunakan akal budi. Pada masa Renaissance, segala hal diteliti dengan menggunakan akal budi, bahkan kitab suci ditafsirkan dengan menggunakan rasio, bukan hanya dengan keyakinan beragama.

Perubahan ini juga berpengaruh pada perkembangan filsafat. Filsafat berusaha melepaskan diri dari pengaruh gereja dan menjadi independen. Salah satu filsuf yang berkontribusi dalam upaya ini adalah René Descartes.

Melalui metode kesangsian, Descartes mencoba untuk mencari kebenaran yang pasti dan kokoh bukan melalui kitab suci atau keyakinan, tetapi melalui rasio. Metode ini menjadi penemuan penting dalam filsafat, karena menunjukkan bahwa manusia bisa menemukan kebenaran dari dalam dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada otoritas lain, termasuk otoritas keagamaan.

René Descartes lahir pada 31 Maret 1596 di kota kecil La Haye, Prancis. Ia dikenal sebagai siswa yang jenius selama belajar di sekolah College Royal de La Fleche. Descartes kemudian melanjutkan studi hukum di Universitas Poitiers dan memperoleh gelar sarjana pada 1616. Setelah itu, ia memilih untuk meninggalkan dunia ilmu pengetahuan karena ketidakpuasannya terhadap fondasi yang rapuh dalam ilmu pengetahuan saat itu.

Descartes melakukan banyak perjalanan, bergaul dengan berbagai orang, dan bahkan masuk dinas militer. Pengalaman-pengalaman ini mempengaruhi pemikirannya dan membantunya mengatasi prasangka-prasangka yang ia miliki sejak kecil serta meragukan kemampuan dirinya dalam menggunakan rasio.

Pada perjalanan-perjalanan itu, Descartes mengalami tiga mimpi filosofis yang salah satunya menginspirasinya untuk mencari kebenaran melalui akal. Setelah perjalanan-perjalanan tersebut, Descartes kembali ke Prancis dan tinggal di sana selama beberapa tahun sebelum memutuskan pindah ke Belanda yang pada saat itu dianggap sebagai negara yang memberikan kebebasan intelektual.

Descartes menetap di Belanda hingga tahun 1649, di mana ia menghasilkan banyak karya-karya penting seperti “Traiti du Monde”, “Discourse on the Method of Rightly Conducting the Reason and Seeking for Truth in the Sciences”, dan “Rules for the Direction of the Mind”.Pada 1649,.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Renaissance adalah era penting dalam sejarah peradaban Barat yang ditandai dengan kebangkitan budaya Yunani dan Romawi Kuno yang terlupakan selama Abad Pertengahan.

Era Renaissance melahirkan gerakan humanisme yang menghargai manusia sebagai makhluk berakal dan menekankan penggunaan akal budi untuk menciptakan kebahagiaan di dunia.

Perkembangan Renaissance juga mempengaruhi filsafat, di mana filsuf seperti René Descartes mencoba membebaskan diri dari pengaruh gereja dan menemukan kebenaran melalui rasio dan metode kesangsian.

René Descartes adalah seorang filsuf terkenal pada masa Renaissance yang lahir pada tahun 1596 di Prancis. Ia mengembangkan metode kesangsian dan meyakini bahwa manusia dapat menemukan kebenaran melalui akal budi.

Descartes melakukan perjalanan dan pengalaman hidup yang berpengaruh terhadap pemikirannya. Ia menulis karya-karya penting di Belanda sebelum meninggal pada tahun 1650.

Beberapa makna yang bisa diambil

Pentingnya Kebangkitan Budaya

Tulisan menggarisbawahi pentingnya kebangkitan budaya Yunani dan Romawi Kuno dalam era Renaissance sebagai tonggak awal bagi majunya peradaban Barat. Hal ini menunjukkan pentingnya mempelajari dan menghargai warisan budaya yang telah ada.

Pemikiran Rasional dan Penggunaan Akal Budi

Menyoroti peran penting pemikiran rasional dan penggunaan akal budi dalam mencari kebenaran dan memahami dunia. Hal ini menekankan pentingnya kritis dalam berpikir dan mengandalkan rasio untuk mencapai pemahaman yang lebih baik.

Pencarian Kebenaran dari Diri Sendiri

Mencerminkan pentingnya mengembangkan pemahaman dan pengetahuan yang bersumber dari diri sendiri. René Descartes, sebagai contoh, mencoba mencari kebenaran yang pasti melalui metode kesangsian dan menempatkan akal budi sebagai sumber pengetahuan yang dapat dipercaya.

Kebebasan Intelektual dan Perjalanan Hidup

Menggambarkan betapa pentingnya kebebasan intelektual dalam pengembangan pemikiran. René Descartes, dengan perjalanan hidupnya yang luas dan pengalaman yang beragam, mencari pengetahuan melalui refleksi dan diskusi, serta memilih tinggal di negara yang memberikan kebebasan intelektual.

Keterkaitan Antara Agama dan Filsafat

Hal ini juga menunjukkan pergeseran dalam pemahaman agama dan filsafat pada masa Renaissance. Perubahan ini mencerminkan upaya untuk mengintegrasikan pemikiran rasional dengan keyakinan agama, serta mengkaji kitab suci dengan menggunakan rasio.

Makna-makna tersebut mengilustrasikan pentingnya perkembangan intelektual dan kebebasan berpikir dalam mencapai pemahaman yang lebih baik tentang dunia dan diri sendiri.

About The Author