Neon Genesis Evangelion merupakan salah satu anime yang sangat populer di seluruh dunia, terutama karena mengangkat tema yang cukup kompleks. Salah satu tema utama yang dibahas dalam anime ini adalah konsep kebebasan.

Sartre adalah seorang filsuf Prancis yang mempelajari konsep kebebasan secara mendalam. Menurut Sartre, manusia memiliki kebebasan mutlak untuk memilih tindakan apapun yang mereka inginkan. Dalam pandangan Sartre, kebebasan adalah esensi dari manusia, dan tidak ada keadaan atau kondisi yang dapat mengurangi kebebasan manusia.

Dalam Neon Genesis Evangelion, karakter utama, Shinji, seringkali dihadapkan pada situasi di mana ia harus memilih antara berbagai tindakan yang tidak menyenangkan. Misalnya, dalam salah satu adegan, Shinji harus memilih antara mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan sesama pilot EVA atau melarikan diri dari pertarungan tersebut. Dalam situasi seperti ini, kebebasan Shinji untuk memilih apa yang ingin dilakukannya sangat penting. Namun, dalam situasi seperti itu, kebebasan Shinji sangat dibatasi oleh kondisi eksternal yang mengelilinginya.

Sartre juga mempercayai bahwa manusia tidak memiliki esensi yang tetap. Artinya, esensi manusia tidak ditentukan oleh apapun selain oleh diri manusia itu sendiri. Dalam Neon Genesis Evangelion, konsep ini dapat dilihat melalui karakter Kaworu Nagisa. Kaworu adalah karakter misterius yang muncul di akhir anime. Dia memiliki kemampuan untuk merasakan kebebasan Shinji dan menyatakan bahwa Shinji adalah satu-satunya yang dapat menentukan nasib dunia. Kaworu adalah contoh dari karakter yang tidak memiliki esensi tetap dan merasa bebas untuk memilih tindakan apa pun.

Namun, pandangan Sartre tentang kebebasan tidak sepenuhnya terlihat dalam Neon Genesis Evangelion. Ada beberapa situasi di mana kebebasan karakter terbatas oleh kondisi eksternal. Salah satu contohnya adalah ketika karakter Asuka terjebak dalam EVA dan tidak bisa mengambil tindakan apapun. Dia merasa sangat terkekang oleh kondisi eksternal ini dan tidak bisa memilih tindakan apa pun.

Selain itu, dalam beberapa situasi, kebebasan Shinji juga dibatasi oleh kekuatan eksternal. Misalnya, ketika Shinji dipaksa untuk bertarung melawan malaikat oleh ayahnya, ia merasa bahwa ia tidak memiliki pilihan selain melakukannya. Dalam situasi seperti itu, kebebasan Shinji benar-benar dibatasi oleh kekuatan eksternal yang lebih besar darinya.

Dalam pandangan Sartre, kebebasan manusia sangat penting dan tidak dapat dikompromikan oleh kekuatan eksternal apa pun. Namun, dalam Neon Genesis Evangelion, kebebasan karakter seringkali dibatasi oleh kekuatan eksternal yang lebih besar daripada diri mereka sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa konsep kebebasan dalam Neon Genesis Evangelion tidak sepenuhnya selaras dengan pandangan Sartre.

Namun, hal ini juga dapat dilihat sebagai kontradiksi yang menarik dalam anime ini. Konsep kebebasan dihadirkan dalam konteks di mana karakter-karakter tidak sepenuhnya bebas, yang menunjukkan kompleksitas dalam pemahaman tentang kebebasan. Hal ini juga menunjukkan bahwa kebebasan adalah konsep yang relatif dan tergantung pada situasi yang ada.

Dalam Neon Genesis Evangelion, kebebasan juga dipandang sebagai sebuah tanggung jawab. Karakter-karakter sering kali dihadapkan pada situasi di mana mereka harus memilih tindakan yang benar dan bertanggung jawab atas konsekuensi tindakan mereka. Sebagai contoh, Shinji harus memilih apakah ia akan mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan sesama pilot EVA, atau melarikan diri dan menghindari pertarungan. Dalam situasi seperti itu, kebebasan Shinji untuk memilih juga berarti ia harus bertanggung jawab atas tindakan yang ia pilih.

Dalam pandangan Sartre, tanggung jawab juga merupakan bagian integral dari konsep kebebasan. Menurut Sartre, kebebasan membawa tanggung jawab, dan manusia harus bertanggung jawab atas tindakan yang mereka pilih. Dalam Neon Genesis Evangelion, konsep ini sangat terlihat ketika karakter-karakter dihadapkan pada keputusan yang sulit dan harus bertanggung jawab atas konsekuensi tindakan mereka.

Namun, pandangan tentang kebebasan dalam Neon Genesis Evangelion juga dapat dikritik. Beberapa kritikus berpendapat bahwa kebebasan dalam anime ini lebih ditekankan pada aspek individualisme daripada pada aspek kemanusiaan. Beberapa karakter dalam anime ini sering kali memilih tindakan yang lebih mengutamakan kepentingan mereka sendiri, bahkan jika tindakan tersebut merugikan orang lain. Hal ini dapat dilihat dari karakter Asuka, yang sering kali memilih tindakan yang lebih mengutamakan kepentingannya sendiri, bahkan jika tindakan tersebut merugikan orang lain.

About The Author