image by shutterstock
image by shutterstock

Perempuan merupakan manusia yang mempunyai banyak peran dalam kehidupannya. Perempuan bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus dalam satu waktu, Namun yang kita ketahui selama ini, perempuan sering kali dibatasi oleh sebuah asumsi yang membuat para perempuan takut untuk melakukan hal-hal yang luar biasa.

Najwa Shihab pernah berkata kenapa sih orang selalu berasumsi bahwa cewek itu kodratnya hanya memasak? Kodrat perempuan itu cuma tiga; mens, hamil dan menyusui.  Selebihnya bukan kodrat, bisa dilakukan oleh laki-laki atau perempuan. Ada pun masak, cuci-cuci, beres-beres, itu bukan kodrat perempuan. Perkataan itu benar adanya, karena perempuan juga berhak mendapat keadilan dan hak yang sama sebagaimana pria mendapatkannya.

Kehidupan memberitahu kita bahwa perempuan juga layak diperlakukan adil seperti layaknya seorang pria, hingga kita tidak perlu takut lagi jika ingin menjadi orang hebat seperti yang lainnya. Tidak perlu takut lagi dengan asumsi-asumsi yang melekat di kehidupan masyarakat. Jika kita mampu menyaring beragam persepsi dan perkataan-perkataan yang ada di masyarakat, maka kita tidak akan pernah merasa sedih dengan hal itu.

Ada 4 peran penting perempuan dalam kehidupannya, yakni sebagai berikut:

  1. Perempuan sebagai pemimpin rumah tangga: Seorang perempuan yang sedang menjabat sebagai pemimpin dalam rumah tangga seakan-akan menjabat sebagai menteri dalam negeri. Selain bertanggung jawab kepada kepala keluarga, mereka juga bertanggung jawab kepada segenap rakyat warga negaranya.
  2. Perempuan sebagai ibu rumah tangga: Al-Quran menempatkan kewajiban berbuat baik kepada orang tua khususnya kepada ibu pada urutan kedua setelah kewajiban taat kepada Allah SWT. Hal ini bukan berarti ibu memikul beban yang berat dalam mengandung, melahirkan, dan menyusui anak, tetapi juga karena ibu dibebani tugas menciptakan pemimpin-pemimpin umat. Perempuan merupakan benteng utama dalam keluarga. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dimulai dari peran perempuan dalam memberikan pendidikan kepada anaknya sebagai generasi penerus bangsa.
  3. Perempuan sebagai pendidik
    Jika seorang ibu mampu menjaga moral anaknya, maka ibu tersebut mampu menjaga moral bangsa. Lahirnya generasi emas penerus bangsa adalah hasil dari pendidikan keluarga yang sebagian besar didominasi oleh pendidikan seorang ibu. Ibu yang pertama kali mendidik dan mengenalkan dunia kepada anak menjadi suatu keutuhan sistem.
  4. Perempuan sebagai tokoh Masyarakat
    Eksistensi perempuan dalam kehidupan masyarakat diakui dengan bagian dari rahmatan lil’alamin. Pembahasan tentang perempuan terkait langsung dengan pria. Dalam Islam diajarkan adanya persamaan antar manusia, baur antar bangsa, suku dan keturunan.

Seorang perempuan boleh menjadi pemimpin, tapi ia juga harus tetap menjaga keluarga dan anak-anaknya. Ketika perempuan ingin menjadi pemimpin maka ia terlebih dahulu harus mengarahkan anaknya (membantu ayah dalam mendidik anaknya).

Dari 4 peran di atas, hal terpenting yang perlu diingat adalah bahwa perempuan juga tetap harus bisa bekerja sama dengan kepala rumah tangganya yakni sosok ayah. Karena bagaimana pun, sesukses apapun seorang perempuan, tetap harus bisa bekerja sama dalam membangun rumah tangga berdua khususnya dalam medidik anak anaknya.